Selasa, 27 Maret 2012

Hari ini bumi rasakan efek badai matahari


Mereka memutuskan bahwa enam astronot di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) tidak perlu mengambil tindak pencegahan untuk melindungi diri mereka dari banjir partikel.
Bumi dibombardir partikel-partikel tenaga tinggi akibat badai matahari terkuat sejak 2005, kata para ilmuan.

Partikel-partikel tersebut menjadi ancaman bagi satelit dan astronot karena bisa merusak peralatan elektronik.

Tetapi hal ini juga bisa mengganggu komunikasi pesawat-pesawat udara yang melintas dekat wilayah kutub.

Badai geomagnetis ini disebabkan oleh letusan suar matahari yang terjadi Senin (23/1).

Efek badai ini akan dirasakan di bumi sepanjang hari ini.

Dampak lain badai partikel ini adalah penampakan aurora atau 'cahaya utara,' di kawasan selatan bumi, atau lebih jauh dari biasanya.

Juru bicara badan antariksa AS, Nasa, mengatakan ahli-ahli penerbangan dan ilmuan matahari telah membuat model perkiraan dampak letusan suar tersebut.

Suar matahari disebabkan letusan mendadak energi magnetis yang tersimpan di atmosfer matahari.

Peristiwa ini disebut dengan pengeluaran massal korona (CME), yaitu semburan partikel-partikel bermuatan ke antariksa.

Pusat Cuaca Antariksa Goddard Nasa memprediksi bahwa CME bergerak dengan kecepatan 2.200 km/detik ketika mencapai magnetosfir bumi, yaitu selubung magnetis planet Bumi pada Selasa pukul 14.00 GMT atau 21.00 WIB.

Hal ini akan berdampak pada teknologi di Bumi seperti tenaga listrik, sistem komunikasi dan satelit, termasuk sinyal navigasi satelit.

Pada 1972, badai geomagnetis memicu letusan matahari yang melumpuhkan komunikasi telepon jarak jauh di seluruh negara bagian Illinois, AS.

Dan pada 1989, badai lain membuat enam juta orang terpaksa hidup tanpa listrik selama beberapa waktu di provinsi Quebec, Kanada.

Namun seorang juru bicara Pusat Prediksi Cuaca Antariksa AS mengatakan efek letusan matahari kali ini lebih rendah dari dua badai sebelumnya.

Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/01/120125_solarstorm.shtml

Minggu, 18 Maret 2012

Ramalan Kiamat Tahun 2012 Karena Badai Matahari?



Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Tiga Hari Badai Matahari Hantam Bumi


EFEK badai Matahari yang terjadi pada Minggu (22/1) akan menghantam bumi hingga Rabu (25/1) ini. Badai ini merupakan yang terkuat sejak Mei 2005. Fenomena tersebut menyebabkan radiasi yang dapat mengakibatkan gangguan pada satelit dan kinerja astronot di luar angkasa.

Doug Biesecker, seorang fisikawan, mengatakan badai matahari nantinya juga dapat menyebabkan masalah pada komunikasi di pesawat. Letusan dari badai matahari ini diikuti satu-dua-tiga lontaran.

Kabar Badai Matahari Bahayakan Pengguna HP, Hoax!


Jakarta Beredar pesan melalui SMS dan BlackBerry Messenger (BBM) nanti malam pukul 23.00 WIB akan terjadi puncak badai Matahari. Saat peristiwa terjadi, suhu Bumi akan meningkat dan berbahaya jika menggunakan HP. Namun pesan ini hoax alias kabar bohong.

"Bahwa akan ada radiasi dari Matahari yang membahayakan dan bisa merusak perangkat telepon, jadi jangan menelepon malam nanti, itu kabar bohong," kata Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (25/1/2012).

Dia menjelaskan secara umum badai Matahari terjadi pada 23 Januari dan dampaknya dirasakan pada 24 Januari pukul 21-22.00 WIB. Peristiwa hanya berlangsung beberapa jam, setelah itu keadaan kembali normal. Umumnya fenomena alam ini berdampak pada orbit satelit. Namun menurut Djamaluddin sejauh ini belum ada laporan gangguan pada satelit.

Badai matahari tidak mengancam astronot


Jakarta (ANTARA News) - Badai matahari kuat yang menyebarkan radiasi dalam jumlah besar ke ruang angkasa pekan ini, tidak menimbulkan risiko bagi enam astronot yang tengah berada di Stasiun Antariksa Internasional, kata pejabat Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional AS (NASA).

"Tidak bahaya, tidak diperlukan perlindungan," kata juru bicara NASA Rob Navias kepada space.com.

Matahari telah menyemburkan dua letupan api dahsyat pada Selasa (6 Maret) dengan ledakan gelombang plasma dan partikel energi ke angkasa.

Radiasi ini berbahaya untuk satelit, contohnya sejumlah peralatan pesawat antariksa Venus Express milik Badan Antariksa Eropa, dibutakan oleh ledakan tersebut.

Badai Matahari Capai Bumi Semalam


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Partikel energetik dari ledakan "flare" badai matahari pertama di tahun 2012 yang tergolong cukup kuat  yang terjadi pada 23 Januari pukul 10.59 WIB, telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari malam waktu Indonesia.

"Dampaknya terhadap operasional satelit terasa hingga Rabu ini. Flare yang cukup kuat ini adalah pertama kali sejak Mei 2005 atau sejak tujuh tahun lalu," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Dr Thomas Djaludin di Jakarta, Rabu( 25/1).

Badai matahari yang cukup kuat seperti ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi, paparnya. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya.

Badai Matahari Hantam Bumi Hari Ini



WASHINGTON, KOMPAS.com — Pada Senin (23/1/2012) sekitar pukul 10.59 WIB, Matahari kembali menunjukkan aktivitasnya. Bintik Matahari meledak menghasilkan ledakan Matahari kelas M-9. Ledakan ini menjadi yang terkuat sejak tahun 2005.

Ledakan Matahari menimbulkan radiasi elektromagnetik yang diikuti dengan radiasi dalam bentuk proton. Ledakan juga memacu lontaran massa korona, yakni plasma dari Matahari yang terlontar ke angkasa.

Radiasi partikel berenergi tinggi dan lontaran massa korona berkaitan dengan badai Matahari. Partikel berenergi tinggi akan mencapai Bumi dalam jangka waktu 1-2 hari, sementara radiasi elektromagnetik akan mencapai Bumi dalam waktu 8 menit.